PIN DIANITA
SELEKSI ‘GuKePengPres” dan PROBLEMATIKANYA
Oleh : Drs. Moh. Taufik S.A
Guru SMAN 1 Trawas Mojokerto
BUDAYA MALU BERPRESTASI YANG SALAH KAPRAH
Mendengar
kata “prestasi” siapapun orangnya pasti menginginkannya. Tapi ketika dihadapkan
pada peluang dan cara-cara untuk berprestasi malah kebanyakan dari kita enggan untuk
melakukannya. Begitulah ketika setiap tahun digulirkan seleksi “GuKePengPres”
mereka seolah-olah alergi dan apatis untuk mengikutinya ?.
Fenomena
ini jelas sangat menarik, lebih-lebih terjadi dalam dunia pendidikan. Walaupun
menjadi program rutin, kenyataannya tidak semua sekolah/UPTD Cabang Dinas
Kecamatan, Dinas kab/kota menyambut dengan gembira untuk mengirimkan
wakilnya.Sehingga jumlah peserta kadang kurang maksimal untuk berkompetisi pada
event pendidikan yang cukup bergengsi ini. Ada banyak faktor diantaranya adalah
kurangnya dukungan/support dari atasan, baik itu kepala sekolah/pengawas. Motivasi
diri dan rasa percaya diri yang rendah
untuk berprestasi juga menjadi hambatan dalam ajang GuKePengpres . Faktor lain
yang menyebabkan GukePeng menolak untuk mengikutinya adalah persyaratan untuk
membuat KTI/PTK yang dianggap “momok” yang cukup menakutkan karena masih
rendahnya guru-guru/kepala sekolah dan pengawas untuk membuat KTI/Artikel
ilmiah. Apalagi kalau sampai harus mempresentasikannya. Tapi faktor terbesar
yang menyebabkan jumlah peserta seleksi tidak maksimal adalah “Budaya malu
kalau kalah”. Guru, kepala sekolah dan pengawas sangat malu bila dalam seleksi
nantinya mereka mengalami kekalahan. Ibaratnya mereka sudah kalah sebelum
bertanding dan ini sebenarnya sangat disayangkan karena seharusnya mereka
menjadi suri tauladan dan motivator untuk berprestasi, tapi justru mereka
enggan untuk melakukannya.
Memang
untuk mencapai suatu prestasi apapun tidak akan dicapai dengan cara yang mudah.
Banyak sekali hambatan yang menyebabkan “moment GuKePengPres” tersebut tidak
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para guru, kepala sekolah, dan Pengawas.
Rendahnya motivasi para guru bila ditunjuk untuk mengikuti seleksi karena
mereka tidak mau repot-repot dengan pekerjaan baru, karena mereka mereka
menganggap pekerjaan rutin mengajar dan lain-lain sudah cukup menyita waktu.
Apalagi bagi mereka yang lolos 5 besar misalnya harus mengumpulkan porto folio
yang tebalnya tidak kalah dengan portofolio serrtifikasi. Hal ini diperparah
oleh adanya ketidakjelasan reward yang diterima bila mereka mampu menjadi juara
atau berprestasi baik tingkat kabupaten atau propinsi.
TRANSPARAN DALAM SELEKSI ADALAH SUATU KEHARUSAN
Sungguh
merupakan hal yang sangat menarik bila mampu berprestasi. Para pimpinan ataupun
teman sejawat akan turut senang dan bangga bila ada satu guru, Kasek dan
pengawas yang mampu mencapai prestasi dalam GuKePengPres . Lebih-lebih bila bila
mencapai prestasi tingkat nasional.
Tetapi
dalam proses seleksi kadang kepala sekolah, UPTD Cabang Dinas Kecamatan, Dinas
Pendidikan kabupaten/kota, tidak menaruh respek yang bagus. Faktor minimnya
dana dianggap sebagai salah satu penyebabnya.
Disamping itu pemilihan tersebut dianggap tidak mempengaruhi kinerjanya.
Disamping itu UPTD/Cabang Dinas tidak mau repot-repot program yang dianggap
tidak terlalu “menguntungkan” tersebut.
Dari
proses seleksi “GuKePengPres” ini jelas dituntut transparansi yang tinggi.
Kadang mereka enggan mengirimkan wakilnya karena muncul “Suudzon” bahwa yang
menang pasti hanya sekolah sekolah yang
ini dan itu saja. Kadang sekolah pinggiran sangat sulit untuk bisa
menang. Anggapan ini tidak seluruhnya benar dan tidak seluruhnya salah karena
kadang di daerah kabupaten tertentu justru sekolah pinggiran yang muncul
sebagai pemenang.
Munculnya tidak trannsparan dalam ajang tersebut
tampak pada penilaian tes tulis yang kadang tidak disebutkan berapa nilai/skor
atau rangking, penilaian unjuk kerja yang kadang terkesan subyektif dan skor
akhir hasil penilaian yang kadang tidak diumumkan secara terbuka dan transparan
sehingga muncul dugaan-dugaan yang kadang keliru. Untuk itulah sebaiknya dalam
setiap tahapan seleksi baik itu tes tertulis, wawancara, unjuk kerja dan
sebagainya setiap peserta seleksi tahu skor nilai sehingga mereka benar-benar
puas, walaupun dalam ajang seleksi GuKePengPres tersebut mereka belum beruntung
atau mengalami kegagalan. Setidaknya mereka bisa mengukur sejauh mana
kemampuannya dan bersiap-siap bila ditunjuk untuk mengikuti ajang serupa
ditahun-tahun berikutnya.
AJANG PUNCAK KARIR DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Ajang
seleksi “GuKePengPres seharusnya menjadi ajang kebanggaan bagi siapa saja yang
terlibat bagi dunia pendidikan.Entah itu siswa, guru, kepala sekolah, pengawas
dan termasuk komite sekolah. Sudah banyak bukti bahwa mereka yang mampu
berprestasi diajang tersebut sejauh ini akan mengalami karir yang melesat tajam.
Banyak sekali guru berprestasi yang akhirnya cepat menjadi kepala sekolah,
instrukstur, tutor dan lain lain. Kepala Sekolah berprestasi juga menjadi
pengawas dan para pengawas berprestasi menjadi widyaiswara atau karir lain yang
lebih tinggi. Tetapi menjadikan event ini untuk menjadi rebutan bagi para guru,
kepala sekolah dan pengawas setiap tahunnya tidaklah mudah. Disamping karena
beragamnya perbedaan yang terjadi dari setiap event seleksi GukePengpres,
ditambah masih ‘dinginnya” sambutan para guru, kepala sekolah dan pengawas
untuk mengikuti event tersebut. Untuk itu kita harus menyikapi perbedaan
tersebut secara arif, bijaksana dan dewasa. Setiap event pasti ada kekurangan
dan kelemahan dan harus ada komitmen untuk memperbaikinya. Untuk itu diperlukan
format-format baru untuk memperbaiki agar ajang seleksi tersebut selalu
diminati bukan malah dicurigai.
Untuk
itu dicari formula yang sebaik mungkin agar tercapai transparansi,
obyektiftifitas, akauntabilitas dan integritas. Sosialisasi tentang penilaian
yang meliputi penguasaan kompetensi, kreatifitas dan inovasi, kinerja dan
pembelajaran penilaian dan kinerja , pengembangan diri, wawancara, pengamatan
lapangan dan sebagainya perlu disampaikan lebih awal. Disamping itu panitia dan
juri seleksi perlu dibentuk senetral mungkin, dipilih yang benar-benar mumpuni
dibidangnya dan jauh dari
titipan-titipan sehingga para peserta senantiasa percaya dan yakin untuk terus
maju dari ajang seleksi tersebut. Selamat mencoba mengikuti seleksi
“GuKePengPres” semoga sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar