PIN DIANITA
Rancunya
Mengukur Kualitas Guru
(Sebuah Refleksi
ketidaklulusan Guru dalam PLPG)
Oleh : Drs. Moh. Taufik S.A
Guru
SMAN 1 Trawas Mojokerto
PERLU TRANSPARANSI DALAM SETIAP TAHAP
SKOR PENILAIAN
Sertifikasi guru dan PLPG menjadi
bagian yang cukup menarik akhir- akhir
ini dalam dunia pendidikan. Disamping karena upaya meningkatkan martabat dan
kesejahteraan guru mendekati kenyataan, disisi lain ternyata muncul berita
cukup menyesakkan dada terkait dengan ketidaklulusan guru dalam uji kompetensi
di ajang PLPG. Berhasil dan gagal merupakan hal yang wajar dalam kehidupan
ini....??? tetapi kalau kemudian yang gagal ternyata seorang guru....????
tentunya menjadi berita yang heboh dan menarik serta sulit
diterima.....khususnya pihak guru yang mengikuti PLPG.
Penilaian uji kompetensi PLPG memang
cukup rumit, mulai SUT (Skor Ujian Tulis), SP (Skor Bidang Studi Harian Mata Diklat),
SS (Skor Teman Sejawat) termasuk SUP
(Skor Ujian Praktek (Peer Teaching). Tapi komponen serta unsur
terpenting timbulnya ketidaklulusan terletak pada SUT (Skor Ujian Tulis) maupun
Skor bidang studi. Banyak para guru memperoleh nilai dibawah skor minimal untuk
bisa lulus, disamping itu juga banyak beberapa guru mengalami alih bidang studi
dari DII, DIII ke program S1. Sehingga dengan alih bidang studi tersebut
penguasaan konsep dan materi belum siap, karena bertahun tahun mereka mengajar
bidang studi A, tetapi ketika ikut sertifikasi mereka mengikuti bidang studi B,
karena S1 mengikuti bidang studi B.
Tak ada yang sempurna dalam hidup
ini, karena masih dalam proses penyempurnaan format yang pas maka PLPG tentu
masih ada kekurangan. Tetapi menurut hemat penulis apa yang dilakukan panitia
PLPG sebenarnya sudah cukup transparan dalam memberikan skor tiap komponen
PLPG, baik ujian tulis, praktek dan lain- lain sudah diperinci mana bagian yang
lulus dan mana bagian yang kurang (tidak lulus). Hanya panitia perlu
memperjelas skor Pree tes dan Post test sehingga mereka yang tak lulus merasa
puas dan bisa menerimanya dengan lapang dada. Kalau perlu dengan perincian
nilai sejelas mungkin sehingga mereka paham betul penyebab ketidaklulusan dalam
PLPG.
DIBUTUHKAN
PERSIAPAN MATANG DAN RASA PERCAYA DIRI YANG TINGGI
Persiapan yang matang dan rasa
percaya diri yang tinggi merupakan kunci utama keberhasilan dalam PLPG.
Walaupun sudah menjadi guru......kita tak perlu malu untuk terus belajar dan
membaca......serta meringkas bagian bagian materi penting dalam PLPG. Baik itu materi umum maupun
materi bidang studi masing-masing. Dengan banyak membaca, meringkas materi
penting tersebut merupakan langkah terpenting bagi guru agar berhasil dalam uji
kompetensi PLPG. Disamping itu juga yang tak kalah pentingnya dalam Peer
Teaching tak boleh diremehkan. Walaupun sudah puluhan tahun jadi guru, ternyata
ada beberapa guru yang grogi dan tak siap dalam Peer Teaching.
Terbukti banyak guru yang mengalami ujian
ulang dalam peer teaching (ujian praktek) walaupun pengalaman mengajar mereka
sebenarnya tak perlu diragukan lagi.
Kegagalan memang sungguh sangat
menyakitkan dan kadang dianggap memalukan.....Siapapun yang mengalami akan
merasa shock dan bisa saja mengalami stress. Melihat kondisi seperti itu maka
seharusnya pihak panitia penyelenggara memberi kesempatan kepada peserta untuk
mengikuti ujian ulang untuk kesekian kalinya kepada peserta PLPG tahun 2011.
Apalagi untuk peserta PLPG tahun 2010 kebawah, peserta yang tidak lulus diberi
kesempatan untuk mengikuti ujian ulang sampai lulus. Kebijakan itu sungguh
dianggap tidak adil dan akhirnya memicu aksi protes dan demontrasi. Dengan
pemberian kesempatan ujian ulang, peserta bisa menpersiapkan diri lebih baik
lagi untuk belajar dan belajar lagi.
BERPIKIR
CERDAS, ARIF DAN SABAR DALAM SETIAP TINDAKAN
Siapapun tidak dilarang untuk
demontrasi dan unjuk rasa. Upaya itu juga sah sah saja dilakukan oleh seorang
guru asal dilakukan dengan cara yang cerdas, baik dan sesuai dengan aturan
aturan yang berlaku dalam undang-undang. Bila ternyata cara-cara seperti itu
sudah menemui jalan buntu maka PGRI yang nota bene sebagai organisasi yang
merupakan payung bagi para guru harus bisa beraksi dan menjadi mediator dengan
para panitia penyelenggara untuk memperoleh kejelasan. Selanjutnya apakah ujian
ulang atau mengikuti lagi sertifikasi berikutnya. Sebagai orang yang bergelut
dalam dunia pendidikan harus berpikir dan bertindak yang cerdas, arif dan sabar
serta legowo....toh jalan masih panjang dan kesempatan masih ada untuk
mengikuti sertifikasi di tahun tahun berikutnya. Ingat...siswa tidak lulus UAN
harus dianggap biasa dan harus mengikuti ujian ulang atau UAN tahun berikutnya.
Guru pun juga harus siap bangkit.....dan tak terus larut dalam kesedihan dan
menyalahkan panitia penyelenggara PLPG dan siap untuk mengikuti PLPG lagi di
tahun tahun berikutnya.
PLPG yang fair dan kondusif akan
menjadi dambaan semua pihak, baik panitia penyelenggara, pemerintah (Diknas)
maupun peserta itu sendiri. Untuk itu dituntut sosialisasi yang tepat dan
berjenjang kepada peserta PLPG untuk siap menang dan siap kalah (Lulus atau
gagal). Dengan sosialisasi PLPG yang sejelas jelasnya peserta akan memperoleh
gambaran yang jelas dalam proses PLPG. Disamping itu transparansi dalam
pemberian skor nilai dalam tiap komponen perlu diberlakukan. Dengan pemberian
skor nilai secara langsung setiap
menempuh kegiatan baik pree tes, tes
bidang studi, ujian praktek, post test dan lain-lain peserta jadi tahu dan
jelas. Dengan demikian tidak timbul prasangka buruk kepada panitia
penyelenggara, sehingga terkesan tidak ada permainan dalam nilai PLPG.
Maka langkah kongkret untuk
menyelesaikan masalah kemelut dalam PLPG adalah melalui pemberitahuan kepada
peserta berapa skor nilai yang menyebabkan mereka tidak lulus dalam PLPG.
Disamping itu seluruh peserta dikumpulkan dan diberi penjelasan mengapa kebijakan
sertifikasi 2011 berbeda dengan dengan sertifikasi tahun-tahun sebelumnya. Agar
kejadian yang cukup memalukan dalam dunia pendidikan ini tidak terulang lagi di
tahun-tahun berikutnya maka uji kompetensi awal seperti tahun 2012 ini perlu
dilakukan untuk menjajagi kemampuan awal peserta PLPG.
Sosialisasi
tentang kriteria kelulusan dalam PLPG baik melalui media massa internet, dinas
terkait perlu dilakukan agar peserta memperoleh pengetahuan PLPG yang sejelas-jelasnya.
Tentu saja yang paling penting adalah transparansi dalam setiap langkah
penilaian perlu dilakuakn pihak panitia agar panitia merasa ada kepuasan. Ingat
yang dinilai adalah seorang guru.....yang biasanya menilai siswa. Dan tentu dan
kesiapan dalam menerima kegagalan setelah berusaha...penting dalam PLPG
sehingga tidak menyalahkan pihak lain bila mengalami kegagalan.
NAMA
: Drs.
MOH TAUFIK S.A
Alamat :
Jl. Tirto Argo No. 9 Trawas Mojokerto 61375
Nama
Sekolah : Guru
pengajar SMAN 1 Trawas Mojokerto 61375
Alamat
Sekolah : Jl.
Jolotundo No. 2 Penanggungan Trawas Mojokerto
Nomer
HP :
08563354520
Tidak ada komentar:
Posting Komentar