karya tulis ku


MENYANYI SEBAGAI ALTERNATIF METODE PEMBELAJARAN
Oleh : Drs. Moh. Taufik S.A
Guru SMAN 1 Trawas Mojokerto



Menyanyi merupakan kebutuhan universal bagi setiap insan di dunia ini. Siapapun orangnya pasti pernah melakukannya. Untuk itu dalam dunia pendidikan atau pengajaran, menyanyi bisa  dijadikan metode pembelajaran. Langkah-langkah yang bisa dilakukan diantaranya adalah : Mengupas lagu dalam pembelajaran, Menyanyi sebagai selingan, Menyanyi sebagai hukuman yang mendidik dan menyanyi sebagai yel-yel dalam diskusi/presentasi.

Selama ini banyak orang memandang bahwa menyanyi hanya urusan panggung karaoke, pentas seni dan lain sebagainya. Padahal dalam dunia pendidikan menyanyi dalam lingkup kecil atau kesenian atau dalam lingkup besar dapat dipakai sebagai alternative metode pembelajaran yang menarik, disamping metode-metode umum yang selama ini sudah dipakai para guru dalam metode mengajar dikelas, seperti ceramah bervariasi, Tanya jawab, diskusi, sosiodrama dan lain sebagainya.
Seorang penyair pernah mengungkapkan “ Hidup di dunia ini tidak akan terasa indah tanpa Seni”. Ini berarti menyanyi yang merupakan bagian dari seni harus mewarnai dalam kehidupan kita. Begitu pula dalam dunia pendidikan dalam hal ini proses pembelajaran baik di tingkat SD sampai dengan tingkat SMA , menyanyi dapat dijadikan warna dalam dunia pendidikan. Menyanyi yang merupakan cabang kesenian dapat merupakan media yang sangat potensial menjadi pembelajaran nilai-nilai, karena menyanyi (seni) tidak hanya media pencapaian nilai-nilai Estetika, tetapi memuat nilai-nilai lain yang bisa membantu pembentukan kepribadian seorang pelajar.
Seorang guru yang baik dan professional harus mampu terus membuat suasana kelas yang menarik dan menyenangkan. Guru harus terus berupaya agar siswa tetap kerasan dikelas, walaupun berjam-jam lamanya mereka belajar. Untuk itu, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengajak menyanyi sebagai alternatif metode pengajaran :
1.      MENGUPAS LAGU DALAM PEMBELAJARAN
Siapapun orangnya termasuk pelajar kadang pasti mengalami kebosanan dalam proses pembelajaran, Apalagi para pelajar yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk belajar. Untuk itu menyanyi sebagai hal yang universal dalam kehidupan ini perlu diselipkan dalam pelajaran.
Walaupun bersuara pas-pasan dan bukan penyanyi profesional, maka sesekali guru harus seperti artis penyanyi dan berjiwa entertainer, yang bisa menyanyikan beberapa lagu. Lebih-lebih kalau lagu tersebut ada relevansinya terhadap pelajaran. Apapun lagunya entah itu pop, rock, dangdut, jazz, country dsb, asal lagu tersebut tidak cenggeng dan ada maknanya maka perlu untuk ditampilkan. Ada beberapa contoh yang dilakukan misalnya untuk guru KN menjelaskan tentang bencana alam maka dia bisa menyanyikan lagu Ebiet G Ade, yang banyak berhubungan dengan alam kemudian mengupas dan menguraikan maknanya didepan siswanya termasuk secara historis dan filosofinya. Begitu pula banyak lagu-lagu lain baik yang lama dan yang baru yang mengandung makna yang tinggi dalam kehidupan misalnya lagu-lagu H. Rhoma Irama, Iwan Fals, Franky, Koes Plus, atau lagu-lagu baru milik Unggu, Dewa, Letto,  Snada, Raihan dan lain-lain. Lagu-lagu diatas sekali-kali perlu dinyanyikan bersama antara guru dan siswanya, syukur-syukur mampu mengupas maknanya di depan para siswa.











2.      MENYANYI SEBAGAI SELINGAN
Pelaksanaan proses belajar mengajar dikelas yang penuh inovatif dan komunikatif serta kreatif sangat penting dalam membangkitkan minat dan motivasi dalam belajar. Untuk itu walaupun menyanyi bisa dijadikan metode dalam belajar, itu bukan sebagai tujuan hanya sebagai sarana saja dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kejenuhan dalam PBM bisa terjadi kapanpun dan dimanapun termasuk dalam proses PBM. Untuk itu dalam PBM agar tidak menjenuhkan sesekali ada selingan, salah satunya adalah menyanyi. Boleh guru yang menyanyi, siswa yang nyanyi ataupun bernyanyi bersama-sama. Dipelajaran apapun ini bisa diterapkan asal bisa mengatur waktu dan suasana. Ingat itu hanya sebagai selingan belaka agar tidak jenuh dan tidak membosankan.
3.      MENYANYI SEBAGAI HUKUMAN YANG MENDIDIK
Kesalahan-kesalahan yang kecil kadang yang sering dilakukan siswa dalam PBM dikelas atau diluar kelas. Maka untuk memberi sanksi bagi siswa yang melanggar aturan baik dalam proses belajar mengajar dikelas ataupun disekolah, maka guru bisa menjadikan menyanyi sebagai sanksi. Lebih-lebih sekarang ini hukuman fisik semacam Push-Up, Set-UP, berdiri berjam-jam, berlari-lari keling lapangan tidak relevan lagi. Karena kadang bisa menimbulkan rasa sakit hati atau dendam pada diri seorang siswa termasuk bisa membahayakan dan menimbulkan protes orang tua / wali murid. Maka hukuman menyanyi merupakan salah satu solusi karena bisa melatih mental siswa menjadi lebih berani dan kreatif dan bisa menghibur teman-teman yang lain. Siswa bisa diberi kebebasan untuk menyanyi dan mayoritas siswa bisa menyanyi walaupun dengan suara pas-pasan. Siswa bisa memilih lagu-lagu baik lagu anak-anak, pop masa kini, nostalgia, religi, nasyid, dangdut, dan lain sebagainya. Tentu saja ini tidak sering dilakukan tetapi sebagai selingan belaka.


4.      MENYANYI SEBAGAI YEL-YEL DALAM DISKUSI/PRESENSTASI
Diskusi atau presentasi merupakan metode yang banyak dipilih dan diberlakukan oleh guru, seiring dengan pelaksanaan KBK atau KTSP, walaupun begitu masih banyak guru yang memilih ceramah dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas. Untuk itu agar diskusi bisa lebih menarik dan hidup, maka tiap kelompok diskusi bisa membuat lagu sendiri atau lagu lain yang diplesetkan sesuai dengan tema diskusi. Berarti tiap-tiap kelompok sebelum tampil diskusi/presentasi didepan kelas wajib membuat yel-yel dan sekaligus gerakannya. Dengan begitu suasana tegang, panas, debat, selama diskusi bisa mencair dengan selingan menyanyi yang bisa dipakai sebelum, ditengah atau diakhir diskusi.

Banyak sekali acara-acara kuis, talk show, bahkan pengajian sekalipun menggunakan menyanyi sebagai alternatif untuk menyampaikan pesan yang lebih komunikatif dan mudah ditangkap oleh para audiennya. Untuk itulah seiring perkembangan jaman, maka guru-guru zaman sekarang tidak ada salahnya ikut belajar beberapa buah lagu baik lagu-lagu masa lalu dan lagu-lagu masa kini yang bisa dijadikan alternatif dalam pembelajaran. Dengan demikian suasana akrab, bersahabat, dekat dengan siswa tampak sekali dan ini bisa menumbuhkan minat, semangat gairah dalam proses pembelajaran! Selamat mencoba (TaSA).
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar